Lampung Timur,Tapispost.com,-Hasil penelusuran beberapa hari sebelum nya hingga berita ini diturunkan hampir seluruh proyek peningkatan jalan Lataston yang berada di tiga Kecamatan yaitu Sekampung udik dan Waway karya tidak memakai plang proyek atau papan informasi yang biasanya terpasang di lokasi proyek.
Seperti halnya proyek yang berada di wilayah Gunung sugih besar, Banjar agung ke arah Purwo Kencono di Kecamatan Sekampung udik.
Yang terbaru adalah temuan di daerah Kecamatan Waway karya, tepatnya berada di desa Tritunggal, tidak ditemukan adanya plang atau papan informasi, sehingga masyarakat tidak mengetahui jenis proyek maupun pagu anggaran atau hal lain terkait transparasi publik.
Togog seorang pekerja yang ditemui di lokasi mengatakan bahwa, proyek yang dikerjakan nya milik Lucki yang berasal dari Sukadana, dirinya menerangkan upah pekerja berkisar antara 90 ribu rupiah hingga 100 ribuan, selanjutnya Togog menyampaikan tekhnis pekerjaan, adapun mutu dan kualitas nantinya dirinya enggan untuk menjawab, karena menurutnya dia hanya menjalankan perintah dari kontraktor.
Seperti diketahui Luki adalah seorang kontraktor terkenal di wilayah Sekampung udik maupun Waway karya, sebelumnya Luki pernah mendapatkan tender pengerjaan Puskesmas Pugung Raharjo, banyak kontraktor lain yang menyebut bahwa Luki adalah kerabat dekat seorang pejabat penting di Lampung timur.
Mendapat informasi tersebut radarnews id bertemu dengan seorang warga setempat bernama Hasan, Rabu (14/12/2022) menurutnya ia tidak yakin proyek Lataston yang baru saja di mulai ini tidak akan bertahan lama, “paling tidak sampai 2 atau 3 bulan kedepan juga sudah rusak”, dirinya menyamakan dengan proyek lapen sebelumnya yang saat ini sudah menjadi onderlagh.
Kasihan masyarakat mas, kalau mau bepergian travel tidak mau menjemput, hal itu dikarenakan jalan nya rusak parah, kami menggunakan jasa ojek untuk mengantar ke daerah yang akses jalan nya bagus hanya sekedar mencari travel, jelasnya.
Ditanya tentang Pengawas dan kontraktor proyek disitu, Hasan mengaku tidak pernah melihat pengawas atau pemborong (kontraktor-red), di lokasi proyek.
Terakhir dirinya mewakili warga berharap agar proyek kali ini dilaksanakan dengan baik, begitu pula dengan pihak terkait agar melakukan pengawasan semaksimal mungkin, pungkasnya. (Tim)