Palembang,Tapispost.com – Opening Seremony The 5 Tahun Meeting Scientific of Indonesian Society of Intensivist Anesthesiologist (INASIA) di selenggarakan bertempat Hotel Aryaduta Kota Palembang, Jum’at (3-2-2023).
Turut hadir Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru, Wakil Ketua I PERDATIN dr. Dedi Atila, Sp, An -TI, Subsp, TI (K), Ketua IDI Wilayah Sumsel dr. Abla Ghanie, SP. TH KL (K), Dirut RSMH Siti Khalimah SP, K, Mars, Panitia IINASIA dr. H. Zulkifli dan Para Kepala OPD Prov. Sumsel
Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru mengaku dirinya bangga dan suatu kehormatan bagi Sumatera Selatan menjadi Tuan Rumah 5 Th Meeting Scientific of Indonesian Society of Intensivist Anesthesiologist (INASIA) karena acara ini sangat penting bagi kesehatan buat masyarakat dan sektor pariwisata juga akan meningkat.
“Saya harapkan para dinas yang terkait selalu bersurat ke Menteri pendidikan agar membuka fakultas Dokter-dokter Spesialis lebih banyak lagi di Sumsel” ujar Gubernur Herman Deru (HD).
HD utarakan, kita tahu kondisi beberapa tahun ini dimana masa pandemi bergeser dari siaga darurat, banyak masyarakat membutuhkan pertolongan para dokter, dimana para Nakes selalu bekerja keras dan kita lihat di IGD dan alhamdulilah semua terlewati dan sekarang kita berhadapan masa endemi
“Saya minta dan berharap pada dokter senior agar mengarahkan para dokter junior tidak terfokus di kabupaten/kota saja tapi perlu penyebaran dokter yang merata” ungkap HD
Sambung dr. Zulkifli, SpAn, KIC, M.Kes, MARS
Ketua Panitia Pelaksana,
“Ini adalah kegiatan rutin dari Dokter-dokter anak sesi yang bergerak di bidang IQ, tiap tahun mengadakan Annual Meeting Scientific dan kebetulan tahun ini di Palembang, sebelumnya kita melaksanakan di tempat lain tetapi bentuknya virtual dengan melalui apresiasi, sekali ada pameran salah satunya ini pameran Obat-obatan, Alat-alat yang digunakan untuk menunjang kehidupan pasien, ini spesialis yang masih sedikit tidak semua Rumah Sakit punya jadi termasuk Rumah Sakit Sumatera Selatan, ada beberapa Rumah Sakit Daerah yang tidak mempunyai dokter transisi apalagi udara pemekaran emang produksi yang enggak terlalu banyak walaupun pemerintah sudah mengejar dengan berbagai Program karena terjadi penumpukan.Tutupnya.(Rina)