Derita Warga Pinggiran Yang Tak Kunjung Ada Perbaikan Jalan

Tapispost.com – Akhir pekan lalu, demi menjaga silaturahmi teman karib masa sekolah. Datanglah saya dari Ibukota Propinsi Lampung memenuhi undangan, menuju daerah Gunung Ranji, Lampung Selatan.

Dari sejak kali pertama memesan taksi online, banyak supir yang menelepon menanyakan titik lokasi antar, beberapa langsung menolak. Tersisa satu yang akhirnya bersedia mengantar ke alamat dimaksud.

Dalam perjalanan, cuma dengan satu pertanyaan, kenapa banyak driver yang menolak order. Dijawab dengan rentetan cerita panjang oleh Diki, lelaki kelahiran Natar itu. “Jalannya berliku-liku, terjal mendaki dan rusak parah,” tuturnya penuh empati sambil mengernyitkan dahi, sesaat melintasi perbatasan kota Bandar Lampung ke arah Pasir Kupa, Tanjung Baru, Lampung Selatan.

Setibanya di lokasi, dalam suasana ramah tamah. Saat bercengkerama, sebagian besar warga memang sangat prihatin dengan kondisi jalan yang rusak parah.

“Selama belasan tahun tak ada perhatian sedikit pun dari Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto,” keluh Arista Trisnadi warga desa yang aktif jadi Relawan Perubahan Untuk Lampung Lebih Baik (Republik).

Kondisi memprihatinkan ini dirasakan tak sebanding dengan megahnya puluhan perusahaan raksasa yang melingkarinya, termasuk Pelabuhan Panjang dan Bakauheni.

“Bupati Lamsel, ingkar janji tak memberi perhatian sedikitpun, termasuk menjalani program-program saat kampanye dulu di desa kami,” beber Abah Sanusi Sihan, tokoh masyarakat setempat.

“Misnandri, Kades Baru Ranji, Kecamatan Merbau Mataram pun tak bisa berbuat banyak mengatasi penderitaan warganya, entah sampai kapan,” tambah Abah dengan penuh tekanan.

Ucapan itu diamini oleh para ibu-ibu muda yang berkerumun momong anak, saat memotret kondisi jalan berlubang. “Jalanan sudah kayak kolam lele, semoga pihak Pemda cepat memperbaiki,” ujar mereka bersahutan dengan penuh harapan.

(oni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *