Pesawaran,Tapispost.com-Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pesawaran Zainal Fikri, S.T., M.M. dan Anggota Komisi III DPRD Pesawaran Supriyadi komplain terhadap proyek pembangunan jalan di Dusun Tamansari 2, Desa Tamansari, Kecamatan Gedong Tataan.
Komplain tersebut disampaikan karena proyek jalan sepanjang 525 meter dengan nilai Rp728.913.000 (Tujuh Ratus Dua Puluh Delapan Juta Sembilan Ratus Tiga Belas Ribu Rupiah) yang dikerjakan CV Bina Cipta tersebut dianggap berkualitas buruk dan tidak memenuhi standar kelayakan.
Hal itu disampaikan Fikri dan Supriyadi saat meninjau lokasi pengerjaan proyek tersebut didampingi Kepala Desa Tamansari Fabian Jaya, Rabu (21/12/2022).
“Berdasarkan peninjauan kita proyek jalan ini tidak sesuai spek dan terkesan tidak profesional, sehingga tidak sesuai standar,” ucap Fikri.
Selanjutnya, Kepala Dinas juga sangat menyayangkan pengerjaan proyek yang terkesan asal jadi tersebut. Dia juga mengatakan akan memanggil dan melakukan konfirmasi kepada pelaksana proyek jalan dusun tersebut.
“Nanti akan kita panggil pelaksana proyeknya. Kita akan konfirmasi terkait dengan pekerjaan ini,” ujar Fikri.
Ungkapan senada dikatakan Pengawas PUPR Pesawaran, Rendra, yang mengaku sudah memberikan teguran karena kualitas pekerjaan yang dinilai buruk.
“Sudah saya bilangin vibro roller-nya tidak hanya sekali tapi harus diulang, tapi malah langsung di-wales stoom, karena di situ tanahnya gembur. Saya sudah berulang kali ngomong tapi mereka tidak mendengarkan, saya seperti tidak dianggap,” kata Rendra.
Hal yang sama juga disampaikan Anggota DPRD Kabupaten Pesawaran Supriyadi yang sangat menyayangkan kualitas pekerjaan jalan tersebut yang dinilai sangat tidak layak.
“Sebenarnya sejak awal udah saya bilangin dan sudah saya tegur, ini dari lapennya nggak padat langsung ditimpah hotmix. Ukurannya juga nggak sesuai dan itu nggak masuk sehingga menimbulkan pecah dan terangkat ketika dilewati kendaraan roda empat,” ungkap Supriyadi.
Sementara itu, Kepala Desa Tamansari Fabiyan Jaya mengaku merasa sangat kecewa terhadap kualitas pengerjaan jalan yang dibangun di wilayahnya.
“Saya juga sudah menegur beberapa kali karena proyek ini dibangun di desa saya, tapi tidak diindahkan oleh pelaksana dan pekerja, ya terserah,” ujar Fabiyan.
(Antomi)