Pemalang ,Tapispost.com – Sega grombyang atau nasi grombyang, kuliner khas masyarakat kabupaten Pemalang, sudah lama menjadi menu favorit warga kota pesisir utara pulau Jawa ini,bahkan pelancong luar kota pun, ketika berkunjung ke kota diantara Pekalongan dan tegal ini, maka nasi grombyang tak luput dari buruan hobi kuliner mereka.
Begitu masyurnya kudapan dari olahan daging sapi dengan olahan kaya rempah ini, di wujudkan dalam karya seni tari dengan nama tari grombyang pemalang ,
Tak tanggung – tanggung di tahun 2021 silam, Kementerian pendidikan dan kebudayaan ,riset dan teknologi republik Indonesia, menetapkan nasi grombyang sebagai warisan budaya tak benda (WBTB ).
Berangkat dari penetapan nasi grombyang sebagai warisan budaya tak benda, maka sanggar seni kaloka 1972 mengangkat masakan berkuah daging kerbau ini menjadi nama sebuah tari grombyang pemalang
Novia ( 16 ) siswa SMA negeri Bantarbolang, salah satu penari grombyang pemalang, yang mencuri perhatian ribuan warga pada saat mementaskan tarian tersebut, dalam acara kirab seni budaya, hari jadi kota Pemalang yang ke – 448 . pada selasa ( 24/1/2023 ).
Dengan mengenakan busana tari warna merah maron, dipadu dengan kain batik lurik warna putih, mencerminkan sebagai gadis asli Indonesia, yang terkenal ramah senyum penuh tata Krama etika.
Di jumpai dalam iringan- iringan peserta karnaval seni budaya, gadis manis warga Bantarbolang ini menuturkan dengan suara lirih mendayu ,” iya saya novia penari grombyang pemalang, sangat suka dengan budaya seni semenjak dari kecil umur 4 tahun ” kata gadis pemilik lesung Pipit ini.
Lenggak lenggok beberapa penari grombyang pemalang, novia paling banyak mencuri perhatian dari para penonton kirab seni budaya ,dalam rangka hari jadi kota Pemalang.
Dengan postur cukup lumayan tinggi , dan berkulit putih bersih serta sorot mata yang sayu, bak lentera tertiup angin, sosok novia sang penari grombyang pemalang, banyak memaksa warga penonton, untuk mengarahkan kamera ponselnya ke wajah novia, bahkan banyak yang minta untuk selvi bersama.
(Ragil74)