Tapispost.com, Palembang,- Pelantikan Pengurus Perhimpunan Orang Tua Penyandang Thalassaemia Indonesia POPTI Cabang palembang Provinsi Sumatera Selatan, yang Digelar di Aula Lantai 2 RSUP Mohammad Hoesin Palembang, Senin (5-6-2023).
dr. H. Trisnawarman, M.Kes, SpKKLP, selaku Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan menyampaikan,
“Pertemuan-pertemuan kita yang mengundang orang banyak kita menjadi penyuluh Edukasi kepada Masyarakat dan juga Preventif, Penyakit Thalassaemia ini faktor keturunan jadi Bagaimana cara mencegah, jangan sampai terjadi perkawinan yang sangat sama-sama membawa sifat buruk dengan masyarakat, kita kerja sama data sektor untuk jangan sampai, mencegah terjadinya perkawinan membawa sifat ini, Ujarnya.
Nurbaiti selaku Ketua POPTI SUMSEL menambahkan,
Hari ini adalah acara Pelantikan POPTI Perhimpunan Orang Tua Penyandang Thalassemia Indonesia yang berada di Wilayah Sumatera Selatan, yang berdiri pada Tahun 2007 dan di mulai Tahun 2010 POPTI Sumatera Selatan cabang Ke-34 dari 60 cabang Se-Indonesia, ini untuk menjadi wadah bersilaturahmi memberikan kemudahan para orang Tua penyandang yang akan melakukan Transfusi darah ke rumah sakit yang melayani Thalassaemia, sekarang untuk anggota POPTI Sumsel 416 orang yang terdata, Ungkapnya.
Di sambung H. Ruswandi selaku Ketua POPTI Pusat sekaligus Pendiri POPTI mengatakan, “Hari ini yang penting sekarang ini Program yang harus kita lakukan itu adalah harus cepat, membuat Program pencegahan kalau tidak kita mulai, karena Program Pendidikan sangat penting sekali perlu kita ketahui Thalassaemia ini sudah nomor 5 di BPJS yang banyak menghabiskan dana, jadi tidak ada jalan lain kita harus program pencegahan, penyebab penyakit ini dari keturunan ini bukan penyakit menular penyakit keturunan yang diturunkan oleh kedua orang tuanya. nggak bisa sebelah dua orang tuanya itu yang namanya Thalassaemia. karena Thalassaemia ada tiga macam ada Thalassaemia Minor atau Thread atau pembawa sifat, kalau dia normal hanya sejak lahir sudah membawa yang kedua itu adalah Intermedia itu anemia ringan mungkin setahun hanya 3-4 kali transfusi darah, yang ketiga inilah yang paling berat ini yang namanya Anemia berat yang namanya Thalassaemia Mayor harus menjalankan Transfusi darah setiap bulan bisa beberapa kali seumur hidup karena obatnya belum ada, dan memerlukan biaya yang sangat tinggi jadi tidak ada jalan lain untuk menanganinya, marilah kita membuat program pencegahan yaitu untuk memutus mata rantai kelahiran bayi dengan Thalassaemia Mayor, Tutupnya.(rina)