Perbankan Siapkan Kucuran Dana Bagi Pegiat UMKM Go Global

Tapispost.com – Kabar baik berhembus di sektor bisnis usaha kecil mikro dan menengah yang ingin mendulang cuan lebih besar.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) mendapat mandat untuk mengalokasikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp36,5 triliun di 2023 dengan fokus pada sektor produksi agar terbentuk ekosistem usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Go Global.

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengungkapkan BNI sebagai bank milik negara berupaya mendorong ekosistem UMKM Go Global dengan melakukan penyaluran kredit secara klaster yang efektif untuk mempercepat penyaluran KUR sejak 2017.

“Hingga akhir 2022 kemarin, strategi klaster masih secara konsisten dilakukan BNI dan hasilnya penyaluran yang masif dan berkualitas. Tahun ini, KUR akan tetap kami dorong untuk dapat terus membantu UMKM naik kelas sekaligus mendorong Go Global,” ujar Okki dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.

Okki mengungkapkan BNI saat ini fokus pada pembentukan ekosistem UMKM Go Global melalui klaster-klaster baru yang salah satunya pembiayaan alat dan mesin pertanian (alsintan), alat perkebunan, perikanan, pembangunan pasar, dan pembiayaan ekonomi kreatif.

BNI telah mempersiapkan berbagai strategi untuk meningkatkan serapan klaster dalam mendukung ketahanan pangan nasional dengan memperkuat sinergi dengan stakeholder terkait.

Okki menambahkan mayoritas KUR BNI disalurkan kepada sektor produksi secara kluster, utamanya kepada sektor pertanian, sebagai wujud mendorong ketahanan pangan nasional.

“BNI fokus menggarap delapan klaster unggulan pertanian sesuai arahan kementerian BUMN. Selain itu, BNI juga telah menginisiasi penyaluran digitalisasi ekosistem KUR secara kluster,” ucapnya.

Menurut Okki, hal tersebut membuat BNI lebih mudah melakukan akuisisi potensi bisnis dalam suatu klaster yang bukan hanya kredit namun juga Dana Pihak Ketiga (DPK) dan transaksi lainnya. Dari tahun ke tahun, porsi penyaluran secara klaster BNI meningkat dengan kualitas yang terjaga.

“Ke depan kami harapkan nilai baku kredit, dana masyarakat, hingga transaksi tersebut terus meningkat, sehingga sejalan dengan arahan pemerintah untuk memperkuat dan mendukung klaster-klaster bisnis UMKM,” sebutnya.

“Kami dukung wacana itu dapat terealisasi dengan baik, karena selama ini banyak bantuan pemerintah yang tidak sampai ke tangan pelaku UMKM,” harap Lia Mally dan Kartika, pengusaha kue-kue rumahan di Lampung yang selama ini belum pernah mendapat bantuan pemerintah.

Semoga kelak kebijakan penguasa dapat berpihak kepada pengusaha kecil.

(oni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *