
Pesawaran, Tapispost.com –
Dugaan korupsi pengadaan saluran pipa air minum SPAM yang dilaksanakan oleh PU PR Kabupaten Pesawaran makin kuat, dikarenakan sampai saat ini air minum yang ditunggu-tunggu masyarakat di 4 desa di kecamatan kedondong belum juga mengalir kerumah mereka,

Proyek perpisahan untuk mengalirkan air minum yang dilaksanakan di desa Way Kepayang, desa Pasar Baru, Desa Kedondong dan Desa Kubu Batu ini menelan anggaran sampai 7,6 milyar yang dibagi setiap desa 1.9 milyar, yang diperkirakan menyalurkan air kepada 1000 pelanggan baru PDAM.
Dari konfirmasi dengan Direktur PDAM Heri mengatakan, “saluran air minum di kecamatan kedondong baru uji coba, masih banyak kebocoran sehingga kami minta kontraktor untuk memperbaikinya”.

Direktur PDAM hanya berjanji, karena banyak yang bocor dibeberapa titik sehingga air belum dapat mengalir ke saluran rumah warga.
“Tunggu saja satu, dua hari ini, semoga air dapat mengalir ke rumah warga. karena jujur saja, pekerjaan ini belum diserahterimakan kepada kami,” ujar Heri.
Warga pasar baru, Abdul Rajak juga mengatakan,menurutnya proyek tersebut menggunakan anggaran cukup fantastis. Namun,faktanya dikerjakan amburadul sehingga tidak membuahkan hasil yang bagus banyak terjadi kebocoran di beberapa titik.

“Akibat pengerjaan ini tidak ditangani oleh ahlinya. Kenapa saya bilang begitu, dari pihak PDAM sendiri yang tentunya lebih mengerti dibidangnya tapi tidak dilibatkan didalam pengerjaan proyek SPAM yang ada di desa Pasar Baru ini. Menurut saya proyek ini hanya menghambur-hamburkan anggaran saja. “sesal Rajak.
Tanggapan inspektur Pesawaran terkait SPAM di Kecamatan Kedondong saat dihubungi melalui WhatsApp menyampaikan bahwa proyek SPAM yang dilaksanakan PU PR ini sedang diperiksa oleh BPK Lampung.
“Diduga banyaknya penyimpangan yang mengarah unsur tindak pidana korupsi (TPK) dalam pengerjaan SPAM di kedondong ini, ditambah hingga kini air belum juga mengalir.
Oleh sebab itu segera kami dari DPC PWRI Pesawaran juga akan melaporkan kejaksaan tinggi Lampung.
Untuk diperiksa secara menyeluruh dari perencanaan sampai pelaksanaan proyek SPAM ini, karena hal ini sudah merugikan masyarakat pesawaran”, jelas ketua PWRI Pesawaran Mahmuddin saat ditemui pihak media
Saat ditanyakan apa saja yang akan dilaporkan kepada kejaksaan ketua PWRi menyampaikan banyak pekerjaan yang tidak sesuai spesifikasi, sehingga pekerjaan spam ini tidak dapat dipergunakan secara mestinya.(Antomi)