Terindikasi Tindak Pidana Korupsi JPU Tuntut Augie Yahya Bunyamin dan Ahmad Tohir Delapan Tahun Penjara Denda Rp300 Juta

Tapispost.com – Di hadapan Majelis Hakim yang diketuai H Sahlan Effendi, SH, MH, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejati Sumsel menuntut delapan tahun penjara terhadap Augie Yahya Bunyamin dan Ahmad Tohir di Pengadilan Negeri (PN) Tipikor Palembang, Selasa (31/1/2023).

Selain dituntut pidana, JPU juga menuntut para terdakwa dengan denda sebesar Rp300 juta subsider enam bulan kurungan serta pidana tambahan untuk terdakwa Ahmad Tohir wajib mengembalikan uang pengganti (UP) sebesar Rp3,6 miliar.

Dengan ketentuan apabila harta benda terdakwa tidak mencukupi untuk mengembalikan uang pengganti tersebut, maka diganti dengan hukuman selama empat tahun kurungan.

Dalam tuntutannya, JPU menilai perbuatan terdakwa terbukti bersalah secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi.

Adapun hal-hal yang memberatkan dalam pertimbangannya JPU menilai bahwa perbuatan terdakwa tidak mendukung program pemerintah dalam pemberantasan korupsi.

Sementara hal-hal yang meringankan terdakwa bersikap sopan dalam persidangan, belum pernah dihukum dan merupakan tulang punggung keluarga.

“Menuntut dengan ini agar Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini menjatuhkan pidana terhadap para terdakwa dengan pidana selama delapan tahun penjara, denda sebesar Rp300 juta dan untuk terdakwa Ahmad Thohir wajib mengembalikan uang pengganti sebesar Rp3,6 miliar,” ungkap JPU saat membacakan tuntutan di PN Tipikor Palembang, Selasa (31/1/2023).

Usai mendengarkan tuntutan JPU, Majelis Hakim memberikan waktu selama tujuh hari untuk kedua terdakwa untuk mengajukan nota pembelaan (Pledoi) pada sidang pekan depan.

Diberitakan sebelumnya, dua terdakwa Augie Yahya Bunyamin selaku Direktur Utama PD Perhotelan Swarna Dwipa dan Ahmad Tohir Direktur PT Palcon Indonesia menjalani sidang perdana di PN Tipikor Palembang, Selasa (8/11/2022).

Di hadapan Majelis Hakim yang diketuai Hakim H Sahlan Effendi, SH, MH, Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejati Sumsel, membacakan dakwaan kepada dua terdakwa Augie Yahya Bunyamin dan Ahmad Tohir.

Dalam dakwaannya dua terdakwa menjadi satu dakwaan karena tindak pidananya bersangkut paut satu dengan yang lain, berdasarkan ketentuan Pasal 141 huruf b KUHAP.

“Bahwa terdakwa I Augie Yahya Bunyamin selaku Direktur Utama PD Perhotelan Swarna Dwipa (Pengguna Anggaran), berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Selatan Nomor : 678/KPTS/IV/2014 tanggal 3 Nopember 2014  dan Terdakwa II Ahmad Tohir selaku Kuasa PT Palcon Indonesia – PT Sayopi Karyatama KSO oleh karena tindak pidananya bersangkut paut satu dengan yang lain, berdasarkan ketentuan Pasal 141 huruf b KUHAP perkaranya diajukan dalam satu dakwaan,” ungkap tim Jaksa Penuntut Umum saat membacakan dakwaan secara bergantian, Selasa (8/11/2022).

“JPU menjelaskan, bahwa pada hari atau setidak-tidaknya dalam kurun waktu tahun 2017, para terdakwa telah melakukan dan yang turut serta melakukan perbuatan, secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, yang mengakibatkan kerugian keuangan negara sebesar Rp3,615,023,971.12.

“Kedua terdakwa juga dijerat dengan pasal dugaan korupsi primer Pasal 2 atau subsider Pasal 3 Jo pasal 18 UU nomor 31 tahun 2009 tentang Tipikor, dengan ancaman pidana maksimal 20 tahun penjara.

“Usai mendengarkan dakwaan tim JPU, kuasa hukum dua terdakwa tidak mengajukan eksepsi.

“Kami tidak mengajukan eksepsi Majelis Hakim, terkait dakwaan JPU,” kata kuasa hukum para terdakwa

“Seperti diketahui, dugaan kasus korupsi tersebut bermula sekitar tahun 2016 -2017 Augie Bunyamin selaku Direktur Utama PD Perhotelan Swarna Dwipa melakukan rehap Hotel Swarna Dwipa mengunakan dana operasional hotel dengan pagu anggaran sebesar Rp37 miliar.

“Dalam pekerjaannya, kontraktor Ahmad Tohir Direktur PT Palcon Indonesia ditunjuk langsung oleh Augie Bunyamin tampa melalaui proses lelang dan peraturan BUMD yang berlaku. Bahkan dari penghitungan dari ahli volume bangunan hanya 42 %, hinggga mengakibatkan kerugian negara Rp3,6 miliar.

Atas perbuatannya, keduanya disangkakan melanggar Pasal 2 dan Pasal 3 tentang tindak pidana korupsi,

(suryadi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *