
ASAHAN , Tapispost.com,- Meski pun belum mengantongi persetujuan dari Pemerintah Kabupaten Asahan, pabrik Asphalt Mixing Plant (AMP) atau mesin produksi aspal hot mix milik PT Bina Mitra Indo Sejahtera (PT BMIS) di Desa Air Teluk Hessa, Kecamatan Air Batu, Kabupaten Asahan sudah berani untuk beroperasi dan berproduksi.
Dari Hasil pantauan wartawan, pabrik AMP milik PT BMIS tersebut dinilai sudah melakukan beroperasi serta menghasilkan produksinya.
Beberapa warga di dekat lokasi AMP tersebut mengakui bahwa pabrik AMP tersebut sudah beroperasi dan menghasilkan produksi.
“Sepengetahuan kita, pasca selesai dibangun, pabrik AMP tersebut sudah beroperasi dan sudah menghasilkan produksi,” jelas mereka.
Rahman yang dipercayai dan mengaku sebagai humas di pabrik AMP milik PT BMIS tersebut telah mengakui bahwasanya pihak manajemen nya sampai saat ini belum mengantongi sejumlah izin dan persetujuan dari Pemerintah Kabupaten Asahan terkait pabrik AMP tersebut.
“Iya betul, pihak manajemen pabrik AMP milik PT BMIS belum memiliki izin maupun persetujuan dari Pemerintah Kabupaten Asahan.
Pada saat ini, pihak manajemen masih mengajukan permohonan kepada pihak Pemerintah Kabupaten Asahan,” ungkap Rahman yang saat ini juga menjabat sebagai Kepala Dusun di Desa Air Teluk Hessa saat ditemui di kantor Camat Air Batu, Senin (17/7).
Dirinya enggan berkomentar banyak terkait adanya aktivitas industri pabrik AMP milik PT BMIS di Desa Air Teluk Hessa yang sudah beroperasi dan menghasilkan produksi walaupun belum mengantongi izin maupun persetujuan dari Pemerintah Kabupaten Asahan.
“Sepengetahuan saya itu bang, yang menjadi dasar atas aktivitas dan produksi pabrik AMP milik PT BMIS tersebut dikarenakan untuk menghabiskan sisa material aspal saja,” ketusnya.
Rahman mengaku akan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan pihak manajemen pabrik AMP milik PT BMIS terkait pertanyaan yang diajukan oleh wartawan media ini.
“Dikarenakan adanya batasan, jadi, saya tidak bisa menjawabnya, dalam waktu dekat, saya akan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan pihak manajemen pabrik AMP milik PT BMIS,” paparnya.
Terpisah, Kepala Desa Air Teluk Hessa, Fajar mengakui sangat kecewa dengan sikap manajemen pabrik AMP milik PT BMIS yang terlalu nekat dan berani untuk beroperasi dan menghasilkan produksi walaupun belum ada mengantongi izin maupun persetujuan dari pihak Pemerintah Kabupaten Asahan.
“Tidak habis pikir saya dengan manajemen pihak pabrik AMP milik PT BMIS karena terlalu nekat dan berani untuk beroperasi dan menghasilkan produksinya, walaupun belum mengantongi izin maupun persetujuan dari pihak Pemerintah Kabupaten Asahan,” terangnya.
Dirinya mengatakan bahwa pihak manajemen pabrik AMP milik PT BMIS tersebut sama sekali belum ada melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah Desa Air Teluk Hessa.
“Sampai saat sekarang, pihak manajemen pabrik AMP milik PT BMIS belum ada datang ke kita untuk melakukan koordinasi,” terangnya.
PEWARTA;ROBIN SILALAHI